Berbagai Keburukan MLM..

Bukannya mau mendowngrade semangat kawan-kawan sekalian yang berbisnis via MLM ini… Saya mah Sekedar sharing aja kalo postingan sebelumnya khususon mengenai MLM barnama DBS (MLM Berbulu Pulsa) sekarang ada niatan lebih untuk memaparkan apa aja efek negatif berbisnis MLM ini…

1. Milis dari para Korban MLM –> http://groups.yahoo.com/group/korbanmlm/
2. Lima Kebohongan MLM –> (Dapet dari Milis diatas Juga Sih) Tapi buat yang males buka milisnya saya coba copy paste dimari.. Met Baca ya…

Kebohongan No.1
“MLM menawarkan kesempatan lebih baik dari segala konvensional
bisnis/profesional untuk mendapatkan pendapatan finansial yang besar”
–> Kebenaran: Kenyataannya, bagi setiap orang yang pernah terlibat
bisnis ini, hanya kurang dari 1% yang benar-benar mendapatkan
keuntungan, dan persentase yang lebih kecil lagi bagi mereka yang
berhasil meraih keuntungan yang berkesinambungan.

Kebohongan No.2
“Network marketing adalah cara baru yang paling populer dan paling
efektif untuk menggirin produk ke pasar. Konsumen suka membeli produk
dengan cara ‘one-to-one’ seperti di MLM model”
–> Kebenaran: Retail perorangan – termasuk hampir seluruh bentuk
door-to-door selling – adalah sesuatu di masa lalu, bukan lagi masuk
di dalam gelombang masa depan. Menjual barang secara langsung ke
teman2/rekan2 membutuhkan perubahan drastis dari kebiasaan berbelanja
konsumen tsb. Konsumen hrs membatasi pilihan2 mrk, sering hrs
membayar lebih mahal, membeli dg krg nyaman, dan melibatkan diri
terhadap situasi bisnis yang kurang enak dengan teman dekat/saudara.
Dan dalam kenyataan di MLM, MLM tergantung pada ‘reselling the
opportunity’ (proses menjual lagi kesempatan) untuk mendapatkan
distributor lebih banyak lagi.

Kebohongan No.3
“Seluruh produk pada akhirnya akan dijual melalui sistem MLM. Tidak
akan ada lagi toko2 retail, shopping malls, katalog dan segala bentuk
penjualan konvensional.”
–> Kebenaran: Dari total penjualan yang ada, yang dibuat melalui MLM
tidak sampai 1% nya. Itupun sebagian besar dibeli oleh
para ‘distributor2 baru’ nya sendiri.
MLM tidak akan pernah menggantikan bentuk2 marketing yang sekarang
ada. Bahkan sebetulnya, MLM sama sekali tidak bisa disejajarkan untuk
berkompetisi dengan cara-cara marketing yang lain. Lebih tepatnya,
MLM adalah suatu bentuk baru dari suatu skema investasi, yang
diejawantahkan dalam bahasa marketing.

Produk sesungguhnya dari MLM adalah ‘distributorship’ (atau
membersip) yang dijual melalui cara-cara yang tidak benar dan lewat
janji-janji pendapatan besar yang muluk2. Orang membeli produk hanya
untuk menjamin posisinya dalam ‘sales pyramid’ MLM ini.

Maraknya pertumbuhan MLM sama sekali tidak mencerminkan adanya value
MLM terhadap ekonomi, konsumen maupun distributornya, namun ini
sebetulnya lebih tepat mencerminkan tingginya tingkat
ketakutan&ketidakamanan finansial yang ada di dalam masyarakat,
serta tingginya keinginan utk mendapatkan kekayaan yang cepat&mudah.
Dinamika pasar MLM mirip dengan pasar judi (yg legal), namun
persentase pemenangnya justru lebih kecil. (red- persentase menang
judi di Las Vegas dikatakan 3%, bandingkan dengan persentase berhasil
di banyak MLM yang kurang dari 1%).

Kebohongan No.4
“MLM adalah cara hidup baru yang menawarkan kebahagiaan dan pemenuhan
diri. Ini menyediakan jalan untuk mencapai seluruh hal-hal yang baik
dalam hidup”
–> Kebenaran: Tema2 motivational yang paling menonjol dalam dunia
MLM (yang bisa dijumpai dalam buku2, seminar2nya) berisikan bentuk-
bentuk terparah dari materialisme.Perusahan2 yang masuk ‘Fortune 100’
dibuat malu dan jengah dengan janji-janji kekayaan yg berlebih,
kemewahan, dan pencapaian kepenuhan diri yg disampaikan oleh para
praktisi MLM.

Bagi kebanyakan orang, tawaran2 menarik dr MLM ini kenyataannya
bertentangan dengan keinginan mereka yang sebenarnya terhadap
pekerjaan yang bermakna dan memuaskan yang sesuai dengan bakat dan
minat mereka masing-masing.

Kebohongan No.5
“MLM adalah gerakan spiritual”
–> Kebenaran: Bila ada MLM yang mengatakan bahwa sistem MLM ini
memenuhi prinsip2 keagamaan, justru di sinilah letak penyimpangan
spiritual nya. Mereka yang memusatkan harapan dan impiannya hanya
terhadap kekayaan sebagai jawaban atas doa2nya akan kehilangan
kemurnian spiritualitas yang diajarkan oleh agama2.
Berhati-hatilah bila agama/spiritualitas sudah disangkutpautkan dalam
sebuah produk! ‘Komunitas’ dan ‘dukungan’ yang ditawarkan oleh suatu MLM thd para
anggota2 baru mrk sebetulnya bergantung sepenuhnya oleh pembelian
mereka (thd produk2 MLM ini). Bila pembelian/rekrutmen berkurang,
begitu pula komunitas tersebut akan berkurang.

3. Kisah Sedih Di Dunia MLM..

Kami suatu hari didatangi oleh seorang ibu yang rumahnya tidak
terlalu jauh dari rumah kami. Ibu ini mencari pekerjaan sebagai
seorang pembantu rumah tangga harian. Dari penampilan dan cara
berbicaranya, jelaslah ibu ini orang yang cukup berpendidikan.

Ketika kami tanyakan, suaminya kerja apa, sang ibu menjawab suaminya
tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Singkat kata, ibu tersebut
bekerja di tempat kami untuk beberapa saat lamanya.

Setelah mengenal lebih jauh, ibu tersebut baru bercerita bahwa
dulunya suaminya pernah bekerja di suatu perusahaan nasional yang
terkenal. Suaminya kemudian ikut MLM yang cukup terkenal menjual
produk2 perlebahan, sebut saja initial H. Karena sangat antusias dan
merasa MLM ini menawarkan masa depan yang lebih cerah, sang suami
kemudian menawarkan diri di perusahaannya untuk pensiun dini.

Dengan pensiunya sang suami dr perusahaan, serta dengan didapatinya
dana pensiun dini ini, sang suami full-time fokus di ‘pengembangan
bisnis’ MLM nya. 3 thn setelah itu, yang terjadi bukannya semakin
maju secara finansial, namun kemunduran2 belaka, sampai2 sang suami
harus menjual banyak ‘aset2’ yang dimiliki bahkan sepeda motornya pun
dilego.

Mendengar cerita di atas, kami bisa menyimpulkan, bahwa setelah ikut
MLM ini, berikut kemunduran-kemunduran yang dialami keluarga ini:
– suami kehilangan pekerjaan tetap
– dana pensiun menguap sia-sia
– aset2 sampai sepeda motorpun dikorbankan
– sang istri harus mencari pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga
– dll (kerugian2 non-materiil …spt keharmonisan rumah tangga dll).

4. Lagi dan lagi klo Mau Baca Dampak Buruk MLM... Ini linknya dibawah..

http://organisasi.org/rahasia-dampak-buruk-bisnis-mlm-multi-level-marketing-sisi-efek-negatif-mlm?page=2

Nah para kawan-kawanku….
Hati aja sekarang mah, namanya aja lagi jaman susah, orang bisa menghalalkan segala cara demi dapet uang, waspada kalo didatengin orang dengan tampang terpelajar tapi siapa tau bersifat “liar”, cerna dulu, selidiki dulu, ga peduli siapa itu yang nawarin usaha, mau ortu, presiden, artis, temen deket, temen ga deket, bahkan temen tapi mesra pun kudu hati-hati ya kawan…. jangan maen manggut-manggut aja trus menyerahlan diri ke pelukan Bisnis yang ga jelas juntrungannya ntu..

Salam Sukses Yak….
Regards,

Adityakuza Vendetta.